You could put your verification ID in a comment

meningkatkan kualitas sperma pria adalah faktor terpenting kesuburan pria

Showing posts with label faktor kesuburan pria. Show all posts
Showing posts with label faktor kesuburan pria. Show all posts

4 faktor yang menentukan tingkat Kesuburan Pria



Kuantitas dan kualitas sperma berhubungan erat dengan kesuburan atau fertilitas pria. Jika sperma baik, maka peluangnya untuk bisa membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan, semakin besar. Biasanya ketidaksuburan atau infetilitas pria disebabkan oleh gangguan fungsi organ reproduksi, sehingga sperma tidak memenuhi kriteria kesuburan pria menurut WHO.



Testis sendiri dikelilingi oleh kantung testis (scrotum) yang berguna sebagai pelindung testis, sekaligus sebagai tempat mengatur suhu testis. Suhu testis, idealnya harus lebih rendah daripada suhu tubuh, yakni sekitar 34 ÂșC, agar bisa menghasilkan sperma-sperma yang baik. Itu sebabnya, kantung testis  longgar agar testis bisa tergantung atau tidak melekat pada tubuh, berlekuk sehingga bisa membuang panas dengan mudah, serta  tipis.

Sperma dihasilkan oleh buah zakar atau testis. Saat seorang pria mengalami ejakulasi, maka sperma akan terdorong keluar. Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan yang dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kantung mani (vesika seminalis). 

Untuk mengetahui kesuburan pria yang dikaitkan dengan kuantitas dan kualitas spermanya, oleh karena itu pria yang bersangkutan akan diminta untuk menjalani serangkaian tes di laboratorium klinik kesuburan. Hasil tes tersebut, biasanya dibandingkan dengan kriteria kesuburan pria menurut WHO berikut:
  • Volume. Ada 2 hingga 5 mililiter (ml) semen yang keluar dalam sekali ejakulasi. Warnanya putih keruh (putih mutiara) dengan kekentalan biasa atau normal, serta berbau khas, bukan bau busuk.
  • Jumlah. Dalam setiap mililiter semen, terdapat lebih dari 15 juta ekor sperma. Kalau ada minimal 2 ml per ejakulasi, maka ada 30 juta ekor sperma yang berenang menuju sel telur agar terjadi pembuahan.
  • Gerak (motilitas). Sperma yang dibutuhkan untuk pembuahan adalah yang memiliki gerak lurus minimal 30% dari keseluruhan sperma yang keluar.
  • Bentuk. Untuk bisa masuk ke rahim dan mencapai sel telur,  sperma juga harus memiliki bentuk normal minimal 15%. Sisanya, yang bentuknya tidak normal dan tidak punya gerak bagus, akan keluar lagi bersama semen.   
Jika  kriteria sperma sesuai dengan kriteria WHO tersebut, maka  kesuburan pria yang bersangkutan dikatakan baik.  Sebaliknya,  jika ada kelainan jumlah, gerak, dan/atau bentuk, itu berarti sperma tidak normal dan yang bersangkutan dikatakan mengalami gangguan kesuburan pria.